Papua – Ketua Umum Masjid Raya Provinsi Papua, KH. Kahar Yelipele, mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kedamaian pasca pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilgub Papua. Ia menegaskan bahwa apapun hasil yang diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) merupakan bagian dari takdir Allah SWT yang harus diterima dengan ikhlas.
“Bagi Allah memenangkan siapapun adalah hal yang sangat mudah. Musibah, ujian, maupun hasil usaha kita semuanya sudah tercatat dalam suratan takdir-Nya. Pertanyaannya, apakah kita ikhlas dan ridho dalam menerimanya?” ujar KH. Kahar, di Jayapura, Selasa (20/8).
KH. Kahar mengingatkan agar masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh kepentingan elite politik yang hanya ingin memanfaatkan rakyat. “Kita ini orang lama, bukan orang yang suka ikut demo. Jangan mau dijadikan alat kepentingan politik. Banyak korban waktu, bahkan nyawa, hanya untuk urusan yang bukan milik kita,” tegasnya.
Menurutnya, menjaga persatuan lintas iman menjadi fondasi utama stabilitas keamanan di Papua. Ia mencontohkan bahwa setiap agama sudah memiliki perintah Tuhan untuk menjaga perdamaian. Dalam ajaran Kristen, ada Sepuluh Perintah Allah yang menjadi dasar kehidupan rohani. Sementara dalam Islam, Allah telah menegaskan dalam Surat Al-Hujurat ayat 13 tentang penciptaan manusia yang berbeda-beda agar saling mengenal dan hidup dalam iman serta takwa.
“Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri. Karena itu, pemimpin agama harus tampil di depan untuk mengingatkan umat agar menjaga persaudaraan dan ketenteraman di tanah Papua yang kita cintai,” tuturnya.
Dengan seruan ini, KH. Kahar berharap pasca PSU Pilgub Papua masyarakat tidak terjebak dalam konflik, tetapi bersama-sama menjaga kedamaian demi masa depan Papua yang lebih baik.(rd)